Pohon Ghorqod
Dari sekian banyak kalimat, Allah memilih kalimat Iqra! "Bacalah" sebagai kalimat pertama di dalam wahyu yang Ia turunkan. Karena dengan membaca, akan ada banyak ilmu yang bisa di dapatkan. " Jika kamu ingin tahu ilmuNya Allah, pergilah dan lihat samudera. Maka seluas itulah Ilmu yang dimilikinya. Lalu celupkan tanganmu dipantainya. Maka tetesan air laut itulah ilmu yang dimiliki manusia."
Berikut ini adalah artikel yang sebelumnya saya baca di alamat http://www.muslimnetizen.com/yakini-hadits-rasulullah-yahudi-tanami/ . Semoga dapat mengingatkan kita tentang kalimat klasik "hidup di dunia hanya sementara"
Tidak
akan terjadi hari Kiamat, hingga Muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam
akan membunuh Yahudi sampai mereka bersembunyi di balik batu dan pohon.
***
Namun
batu atau pohon berkata, “Wahai Muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di
belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Ghorqod (yang tidak
demikian), karena termasuk pohon Yahudi.” [HR Muslim dalam Shahih Jami’
Ash-shaghir no. 7427]
Hadits di atas sanadnya Hadits shahih tanpa perbedaan pendapat. Dan termasuk dari tanda-tanda keNabian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkait dengan Mukjizat kabar yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Untuk memahami secara lengkap, ada
beberapa point yang akan dibahas dalam artikel ini :
- Sejarah Singkat Yahudi – Israel dan Negara Islam
- Kepastian Kekalahan Yahudi
- Mengapa pohon Ghorqod melindungi Yahudi ?
- Sejarah Singkat Amerika – Israel dan Ghorqod
- Proyek Internasional Ghorqod
Sejarah
Singkat Yahudi – Israel dan Negara Islam
Namun ada yang hal yang kurang kita
sadari selama ini. Yaitu bahwa Hadits ini baru terasa relevan di zaman sekarang
ini saja. Sepanjang 14 abad lamanya, tiap orang yang mendengar Hadits ini di
zaman-nya, akan sedikit berkerut kening. Mengapa demikian ?
Sebab
di masa mereka hidup, sejarah Yahudi tidak seperti sekarang. Yahudi belum lagi
menjadi sosok Negara super power yang ampuh. Keangkuhan Yahudi dengan negara
Israelnya belum pernah ada sepanjang 14 abad itu. Keberadaannya baru muncul di
abad 20 ini atau abad 14 Hijriyah.
Orang
Yahudi sepanjang sejarah Islam, justru selalu berada di bawah perlindungan
Negeri-negeri Islam. Komunitas Yahudi selalu dimusuhi oleh semua bangsa dan
negara sepanjang sejarah. Komunitas Yahudi pun pernah dibantai oleh Nazi Jerman
di masa Hitler.
Nyaris tidak ada tempat buat Yahudi
kecuali di dalam negeri Islam. Mereka aman bila tinggal di wilayah Khilafah
Islam, karena hukum Islam melarang memerangi ahlu zimmah (kafir zimmi).
Salah
satu penguasa yang anti-Yahudi adalah Kristen-Spanyol. Ketika Spanyol dikuasai
rezim Katolik, bukan hanya umat Islam yang diusir, tetapi termasuk juga
kalangan Yahudi. Tidak ada satu pun tanah di dunia ini yang mau menampung
bangsa ini, kecuali penguasa Muslim Turki Utsmani.
Maka
selama 14 abad itu, Hadits ini cukup mengherankan umat Islam. Bagaimana mungkin
umat Islam yang selama ini melindungi bangsa Yahudi serta mengharamkan darah
mereka, lantaran mereka termasuk ahlu zimmah, tiba-tiba akan memerangi
Yahudi sampai mati. Bahkan batu dan pohon akan memerintahkan umat Islam untuk
membunuh mereka juga.
Teka-teki
Hadits ini baru terjawab pada tahun 1948, ketika komunitas Yahudi dunia
melakukan agresi, penjajahan dan pencaplokan sebuah Negeri Islam merdeka,
Palestina.
Dan pada tahun 1967 semakin jelas
lagi maksud dari Hadits ini, karena ternyata komunitas Yahudi yang selama 14
abad hidup di bawah perlindungan, asuhan dan kerahiman umat Islam, tiba-tiba
berubah menjadi serigala liar yang mengakibatkan perang Arab-Israel.
Barulah
di masa sekarang ini Hadits ini menjadi lebih punya arti, setelah terkuaknya
misteri. Ternyata Yahudi yang selama ini hidup di bawah asuhan dan kasih sayang
umat Islam, tiba-tiba menjadi makhluk buas pembantai nyawa.
Dan
menarik untuk diperhatikan, bahwa Yahudi sudah mempersiapkan apa yang mereka
dapat di masa sekarang ini sejak lama. Bahkan ada yang mengatakan sejak ribuan
tahun yang lalu.
Konon, terbentuknya Negara-negara super
power, penjajahan barat atas dunia timur, naiknya para pejabat di masing-masing
negara adidaya, semua tidak lepas dari skenario mereka. Inggris di masa lalu
dan Amerika di masa sekarang, tidak lain hanyalah alat yang disiapkan untuk
mewujudkan cita-cita pembentukan Israel.
Karena
itu mustahil meminta Amerika untuk menekan Israel agar menghentikan serangan
mereka ke Negeri Islam. Adanya hak veto di PBB semakin membuktikan bahwa PBB
pun termasuk bagian dari alat yang diciptakan oleh mereka.
Kepastian
Kekalahan Yahudi
Selain terkuaknya misteri Hadits ini
di abad 14 Hijriyah, Hadits ini sangat tegas menyebutkan kepastian kehancuran
bangsa pengingkar Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam ini. Bahkan pohon dan batu pun akan ikut membantu umat
Islam dalam menumpas mereka.
Karena
itu, Hadits ini juga menjadi penghibur derita, pelipur lara dan pembangkit
harapan buat umat Islam yang sempat merasakan kebengisan Yahudi secara lebih
nyata di zaman ini.
Yang
menarik juga, di dalam Hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan
sebuah nama pohon, yaitu Ghorqod. Pohon ini dinyatakan milik Yahudi,
sehingga kalau ada Yahudi sembunyi di baliknya dari kejaran umat Islam, pohon
ini tidak akan berbicara. Sebaliknya, pohon ini akan melindungi Yahudi, karena
pohon ini milik mereka.
Pohon Ghorqod (Nitraria Retusa)
merupakan tanaman sejenis semak berdaun kecil-kecil dan lebat, dengan ranting
yang juga banyak. Ketika kecil pohon ini hanya berupa semak yang kecil,
mustahil untuk dijadikan tempat bersembunyi. Namun ketika sudah besar, tanaman
ini memiliki batang yang cukup kokoh untuk bisa dipanjat dan rerimbunan
dedaunannya sangat lebat sehingga bisa dipakai sebagai tempat bersembunyi,
walau pohon ini tumbuh tidak terlalu tinggi.
Mengapa
pohon Ghorqod itu melindungi Yahudi ?
Benar bahwa semua yang ada di dunia
dan sekitarnya itu ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan seharusnya
semuanya tunduk dan patuh kepada kehendak-Nya.
Bukan hanya pohon, bahkan tanah,
langit, bumi, serta semua isinya, tunduk kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Di antara kehendak-kehendak Allah
itu, Allah Subhanahu Wa Ta’ala ternyata menghendaki Iblis membangkang.
Akan tetapi bukan pada tempatnya untuk mempertanyakan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala atas setiap kehendaknya. Dan
itulah bedanya Tuhan dan bukan Tuhan. Tuhan itu berkehendak dan tidak perlu
ditanya-tanyai latar belakang semua yang dikehendaki-Nya. Sebaliknya, hanya
yang bukan Tuhan saja yang bisa ditanya-tanyai kalau bertindak.
Kembali
ke pohon Ghorqod, tentu saja bukan kafir. Sebab istilah kafir itu hanya berlaku
buat dua jenis makhluk saja, yaitu Jin dan Manusia. Selebihnya semua tunduk
kepada apa yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala kehendaki. Maka
pohon Ghorqod itu kalau kita lihat dari kacamata hakikat, justru sangat tunduk
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam arti dia tunduk kepada skenario dari
Allah untuk menjadi pohon yang melindungi Yahudi di akhir zaman. Jadi, tidak
perlu kita vonis sebagai pohon kafir. Yang
kafir itu hanyalah Yahudi, yaitu mereka ingkar dan membangkang dari ketentuan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Walhasil, Yahudi kelak akan masuk Neraka,
kecuali bagi mereka yang bertaubat dan masuk Islam, maka mereka adalah saudara
kita.
Sejarah Singkat Amerika – Israel dan Ghorqod
Washington Post, edisi April 1984
memuat satu artikel tentang pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS), Ronald
Reagan dengan seorang pelobi senior Yahudi dari American-Israel Public Affairs
Committee (AIPAC) bernama Tom Dine. Pertemuan itu berlangsung secara pribadi.
Kepada
Tom Dine, dengan serius ia berkata, “Anda tahu, saya berpaling kepada
Nabi-nabi kuno Perjanjian Lama dan kepada tanda-tanda yang meramalkan Perang
Armageddon. Saya sendiri jadi bertanya-tanya, apakah kita ini akan melihat
semuanya itu terpenuhi. Saya tidak tahu. Apakah Anda belakangan ini juga telah
memperhatikan nubuat-nubuat para nabi itu.. akan tetapi, percayalah kepada
saya, bahwa Nubuat-nubuat itu menggambarkan masa-masa yang sekarang ini sedang
kita jalani.” Tom Dine tersenyum dan mengangguk pelan.
Presiden
Reagan merupakan presiden AS pertama yang memulai suatu tradisi baru dalam
protokoler Gedung Putih, di mana kebaktian, seminar keagamaan, dan
pertemuan-pertemuan dengan sejumlah tokoh gereja evangelikal Amerika sering
diadakan. Di masa Reagan-lah paham
Zionis-Kristen masuk dalam lingkaran elit pemerintahan Amerika. Seluruh
kebijakan, terutama kebijakan Amerika di luar negeri khususnya untuk wilayah
Timur Tengah, sangat kental bernuansa Zionis.
Penerus
Reagan, George H. W. Bush, William J. Clinton, dan George W. Bush, merupakan
orang-orang yang sangat yakin tentang Nubuat-nubuat (janji-janji atau
ramalan-ramalan) Tuhan seperti yang tercantum di dalam Injil Darby atau
Scofield, Injil resmi Amerika. Menurut keyakinan mereka, abad
millennium merupakan zaman akhir di mana suatu ketika akan terjadi Peperangan
Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh dunia, antara
Tentara Tuhan melawan Pasukan Iblis. Kristus akan mengalahkan
Anti-Christ. Dan setelah itu dunia akan menjadi damai dan sejahtera hingga
datangnya hari penghabisan.
Sebab
itu, dilandasi kepercayaan akan hari akhir seperti yang dinubuatkan dalam Injil
Darby, para presiden AS bekerja dengan sekuat tenaga untuk melapangkan jalan
bagi suatu hari di mana akan datang Kristus yang kedua kalinya. Karena menurut kepercayaan mereka
Kristus akan turun di tanah Palestina, maka mereka berupaya untuk menguasai
Tanah Palestina sepenuhnya dan memberikannya kepada orang-orang Yahudi.
Kaum
Zionis, baik yang berada di Tanah Palestina maupun yang tersebar di Amerika dan
Eropa, sangat yakin bahwa era millenium ketiga ini merupakan pintu gerbang pada
akhir zaman. Entah sengaja atau tidak, kasus WTC 9/11, di mana Menara Kembar
WTC yang dilihat dari jauh bagaikan sebuah gerbang, diruntuhkan, maka seakan
terbukalah suatu era baru bagi keyakinan ini. Segala
daya upaya mereka lakukan guna menghadapi datangnya Messiah yang mereka yakini
akan memimpin mereka dari Kuil Sulaiman untuk menaklukkan dunia. Namun
ada satu anomali yang secara diametral bertentangan dengan keyakinan mereka
ini. Di satu sisi mereka mengaku sangat yakin akan bisa mengalahkan seluruh
umat manusia, wabilkhusus umat Islam, dan menjadi pemimpin dunia.
Namun di sisi lain mereka juga
berlomba-lomba menanami Tanah Palestina yang mereka duduki secara tidak sah,
dengan pohon Ghorqod (nama latin : Nitraria retusa). Ada
sebuah Hadits shahih tentang hari akhir mengenai pohon ini yang mereka yakini,
Tidak
akan terjadi Kiamat hingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh
mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu
dan pohon berkata : “Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku,
kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon Ghorqod, maka itu adalah dari
pohon-pohonnya orang Yahudi.” [HR Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lu’lu’ wa
al-Marjan III/308]
Melihat ulah para Zionis-Yahudi yang berlomba-lomba menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod, maka kenyataan ini menjelaskan kepada kita bahwa kaum Yahudi itu sesungguhnya memahami hakikat hari akhir, di mana mereka akan dikejar-kejar oleh umat Islam dan hanya pohon Ghorqod-lah satu-satunya tempat yang bersedia dipakai guna tempat persembunyian kaum Yahudi.
Proyek
Internasional Ghorqod
Tidak diketahui secara pasti kapan
kaum Zionis-Israel mulai menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod. Hanya
saja, melalui website Jewish National Fund (www.jnf.org), di bagian JNF
Store (Tress for Israel Certificate), disebutkan bahwa di Tanah Palestina telah
ditanami sebanyak 220 juta batang pohon Ghorqod…!!
Dengan
serius dan profesional, kaum Zionis juga mengiklankan di dalam situs tersebut
bahwa siapa saja bisa membeli pohon Ghorqod secara online dan kemudian
menyumbangkannya ke Israel untuk ditanami di Tanah Palestina.
Pohon Ghorqod |
Harga sebatang pohon tersebut
sebesar US$18, dan barangsiapa yang membeli tiga batang seharga US$36 akan
mendapat satu batang gratis.
Dari penjelasan diatas, dapat kita
lihat bagaimana khawatirnya para Yahudi terhadap Perang Besar Akhir Zaman
nanti, dan bagaimana persiapan mereka untuk generasi anak cucu -nya nanti.
Bagaimana dengan Kita selaku Muslim,
sudahkah persiapkan generasi anak cucu Kita agar terhindar dari fitnah Dajjal
nanti..? Kemunculan Imam Mahdi dan Dajjal sebagai pemicu perang besar ini bisa
terjadi kapan saja. Di zaman kita masih hidup; atau mungkin juga kita tidak
akan merasakan kemunculan Dajjal.
Namun yang pasti, sebaiknya kita
tetap harus mempersiapkan diri, baik untuk diri sendiri maupun generasi anak
cucu kita nanti. Semoga informasi ini bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar