Perjalanan (belum selesai)
Hari ini Jogja hujan lebat. Mendamaikan hati siapapun yang melihatnya. Kantorku yang berada di lantai 2 tampak sepi karna sebagian karyawan banyak yang sedang keluar. Dan aku hanya memandangi guyuran air langit yang masih setia memberikan kesejukan untuk dedaunan. Seperti yang telah ku tuliskan di satu judul blogku. Makna sesungguhnya dari perjalanan. Perjalanan yang teramaaat jauh. Perjalanan yang PASTI akan kita lalui. Dilalui dengan siapa? Hanya seorang diri. Dilembab dan gelapnya kubur, dan teriknya mahsyar. Kali ini aku mau menceritakan sedikit tentang gejolak hati yang aku sendiri bingung mengartikannya. Semua ini berawal dari niatku untuk sedikit meracuni otak dan hatiku dengan bacaan yang sedikit berbau Islam. Ya masak segede gini buku yang paling banyak dibeli masih novel. Dan dari situlah aku berkali-kali “ditampar” oleh sebuah buku. Entah apa yang membuat tanganku mengarahkan buku bercover merah. Mungkin karena warnanya menarik perhatianku. Bergambar pohon